“ Ayuk ikut aku saja, kita cari sasaran kali ini! ”, timpal Jeny, si kucing yang selalu gegenitan bila melihat kucing cowok mendekatinya.
“emang mau ke mana Jen?”, Tanya si Tety dibarengi muka lugunya yang masih bergaransi itu.
“Aku mau chating ach, cari cowok, cari cowok..hehe”, Jeny semakin terlihat genit kali ini. Ekornya dikibas-kibaskan ke kanan dan ke kiri.
Duh, ini dia waktunya. Akhirnya perselancaran di “DUMAY” mendapatkan sasaran juga. Si Jery, kucing tampan yang dapat meluluhkan kegengsian si Jeny. Tanpa banyak kata rayuan gombal, si Jeny memberikan lampu hijau kepada Jery. Keduanya larut dalam hubungan cinta kilat yang semakin lama semakin melekat erat. Bahkan hubungan mereka sudah sampai pada hubungan yang dilarang oleh Agama. Romansa cinta kilat membuat mereka melupakan adat istiadat nenek leluhurnya.
***
Tidak cukup sampai di sini, kali ini si Jeny masih suka berselancar ria di “ DUMAY”. Sasaran yang berbeda jenis sukupun tak jadi masalah baginya. Dugi, anjing hitam mulus yang mempunyai tabiat buruk, suka gonta ganti pasangan.
***
Jery sangat marah ketika mendengar berita perselingukuhan kekasihnya.
Cemburu !!!
Prustasi !!!.
Merusak apapun yang ada di depan matanya dan sampai-sampai mabok segala. Ihhhhh…..
***
Dia menyewa anak buah untuk melumpuhkan saingannya si Dugi. Dan, akhirnya rencana itu terlaksana juga.
Gyubraaaakkkk!!!!
Dengan menggunakan jepretan karet gelang, yang diluncurkan tanpa ampun bertubi-tubi oleh dua anak buah Jery, sudah dapat membuat si Dugi lari sana-sini, kapok mendekati Jeny.
***
Si Dugi mati selang beberapa hari. Perasaan senang Jery-pun tak bertahan lama. Ternyata pihak kepolisian dari istana kucing mengetahui siapa yang membuat onar ini. Dua anak buah Jery tertangkap dan menikmati “perumahan sementara”.
***
Si Jeny merasakan sedih yang luar biasa ketika itu. Kematian si Dugi membuatnya berfikir panjang tentang petualangan hidupnya selama ini. Ternyata si Jery yang tampan belum bisa membuatnya bahagia. Dan dia baru tahu kalau si Jery yang dia banggakan ternyata sudah beristri.
***
“ Sebel sebel sebel!!!”.
“Dua-duanya bukan jatahku”.
“huh!!!”.
“Terus siapa yang akan menjadi pasangan yang setia untukku?”, Jeny menggerutu akan nasib sial yang menimpanya. Teman lama Jeny, si Tety yang terkenal lugu dan alim menasihatinya. Disarankannya si Jeny untuk merubah sikapnya lebih baik lagi. Jeny manut saja.
Jilbab lebar kini menjadi identitas baru bagi si Jeny. Tak ada lagi kongkow-kongkow di “DUMAY ” seperti dulu lagi.
“Semua harus berubah”, ucap Tety kepada Jeny.
Dan ternyata Tuhan telah membuat rencana indah bagi si Jeny. Seorang kucing dewasa tampan datang melamarnya.
0 komentar:
Posting Komentar