Pages

Selasa, 10 Mei 2011

filem anak-anak

Di sebuah hutan yang ditengahnya mengalir sungai yang besar, hiduplah dua ekor binatang yang saling bersahabat. Mereka hidup rukun dan damai. Binatang yang pertama adalah seekor monyet (Lapung Dare-dare) dan binatang yang kedua adalah seekor kura-kura (Lapung Kura). Walau Lapung Kura selalu di curangi oleh Lapung Dare-dare, tidak satu kalipun terbersit dihatinya untuk marah apalagi sampai berniat untuk membalas dendam. Lapung Kura sadar, bahwa dirinya hanyalah binatang yang hanya bisa berjalan lambat, sehingga kalaupun dendam, itu hanya akan menambah penderitaan batin saja.
“Saya memang tidak kuasa untuk mengubah kebiasaan Lapung Dare-dare berdasarkan cara pandang saya, maka biarlah saya yang mengubah cara pandang tentang kebiasaan Lapung Dare.” Batin Lapung Kura.
Suatu Sore, Lapung Dare-dare mengunjungi rumah Lapung Kura untuk mengajaknya jalan-jalan menyusuri pinggaran sungai yang membelah hutan tempat mereka tinggal.
Berjalanlah mereka berdua menikm ati pemandangan hutan yang asri. “Lihat pohon pisang itu Lapung Kura !” teriak Lapung Dare-dare sambil menunjuk kesebuah pohon pisang.
“Wah, bagus betul pohon pisang itu.” Ucap Lapung Kura gembira.
“Bagaimana kalau pohon pisang itu kita bawa pulang saja.” Usul Lapung Dare-dare. Lapung Kura hanya mengangguk. Dalam sekejap, mereka berdua saling bahu membahu mencabut sebuah tunas pohon pisang. Tidak berapa lama tunas pisang itu pun sudah berpisah dengan tanah.
“Bagaimana kita membawanya pulang ?” tanya Lapung Dare-dare.
“Kita gotong berdua saja, jadi pohonnya akan terasa ringan.” Usul Lapung Kura.
“Bagaimana kalau nanti ada yang menghadang kita ? lalu merampas pohon pisang kita.” Ujar Lapung Dare-dare. “Karena kamu jalannya lambat, biar kamu saja yang menggotong, sedangkan saya akan berjalan didepanmu untuk melihat keadaan.” Lapung Dare-dare mulai mengeluarkan akal bulusnya. Sebenarnya ia hanya malas untuk menggotong tunas pisang tersebut. L apung Kura tidak mempersoalkan, ia pun mengangguk setuju.
Dengan langkah tertatih, Lapung Kura berjalan semakin lambat membawa tunas pisang tersebut, sedangkan Lapung Dare yang berjalan cepat, mengisi waktunya dengan tidur-tiduran di halaman rumah Lapung kura sambil menunggu tunas pisang yang dibawa Lapung Kura.
Saat Lapung Kura sampai di rumahnya dengan membawa tunas pisang tersebut, Lapung Dare – dare pun menyambutnya dengan senyuman. “Pasti perjalananmu lancar, karena semua musuh yang akan merintangi jalanmu sudah saya amankan.” Ucap Lapung Dare-dare berbangga. Tapi Lapung Kura tidak terlalu menanggapinya ia hanya bertanya “Dimana pohon ini akan kita tanam ?”
Setelah berfikir sejenak Lapung Dare-dare menjawab “Sebaiknya kita bagi dua aja pohon pisang ini. Saya mendapat setengah bagian keatas, sedangkan kamu setengah bagian kebawah.” Lapung Kura mengiyakan, tanpa banyak komentar.
Lapung Dare-dare segera membawa potongan bagiannya pulang kerumah. Dalam hati ia berkata “rasain kamu Lapung Kura, saya telah membuat pembagian yang tidak adil. Bukankah bagian pohon pisang yang berbuah adalah bagian atasnya, tidak bagian bawah seperti yang telah diambil Lapung Kura.”
Hari terus berganti, dan setelah beberapa lama, pohon pisang milik Lapung Kura sudah mulai berbuah, sedangkan pohon milik Lapung Dare-dare tidak tumbuh karena tidak lagi memiliki akar. Betapa kagetnya Lapung Dare saat melihat pohon pisang milik Lapung Kura.
“Kasihan benar dirimu wahai sahabatku Lapung Kura. Kamu memiliki pohon pisang yang berbuah lebat, tapi kamu tidak mampu merasakan buahnya, hanya karena kamu tidak bisa memanjat. Untuk menunjukkan rasa solidaritasku, biarlah saya membantumu memetiknya.” Bujuk Lapung Dare-dare. Lagi-lagi Lapung Kura mengiyakan. Tidak sekalipun terlintas dalam benaknya untuk berburuk sangka kepada Lapung Dare-dare.
Culas sudah menjadi watak Lapung Dare-dare. Ia pun kembali menghianati kepercayaan yang dib erikan Lapung Kura kepadanya. Setibanya diatas Lapung Dare-dare berteriak kepada Lapung Kura “Saya akan menyicipi pisang ini dulu, agar saya tidak salah memberimu pisang sepat.”
“Terserah apa katamu sahabat.” Ujar Lapung Kura dari bawah.
Dengan sigapnya Lapung Dare-dare memakan pisang itu diatas pohon, sampai pisang yang ada tidak tersisa lagi. Ia pun bergegas turun. Dengan santainya ia berkata “beruntunglah kamu Lapung Kura, karena pisangmu ternyata manis semua.” Lapung Dare-dare pun segera berlalu pulang ke rumahnya tanpa merasa bersalah.
Sadar telah dicurangi, betapa sedihnya hati Lapung Kura. Ia pun segera berjalan-jalan ke tepian sungai untuk menghilangkan kegalauan hatinya.
“Apa yang membuat hatimu bersedih kawanku ?” Sebuah suara menghentikan lamunan Lapung Kura. Saat dipandangi, rupanya suara itu berasal dari Lapung Sikkuyu (kepiting) yang kebetulan lewat di depan Lapung Kura.
Lapung Kura menceritakan semua kejadian yang menimpany a barusan. “Tapi biarlah, saya tidak mau merusak persahabatan dengan Lapung Dare-dare hanya karena persoalan pisang” ucap Lapung Kura lirih.
Dalam hati Lapung Sikkuyu merasa kasihan dengan Lapung Kura. Tapi ia sadar bahwa Lapung Kura tidak akan membalas dendam kepada Lapung Dare-dare. Jika dibiarkan begini terus maka Lapung Dare-dare akan semakin bertambah sikap curangnya. Biarlah ia yang memberikan pelajaran kepada lapung Dare-dare.
“Diseberang sungai banyak terdapat pohon pisang, ajaklah sahabatmu Lapung Dare-dare untuk melihat-lihat kesana.” Ujar Lapung Sikkuyu.
“Terimakasih, pasti Lapung Dare-dare gembira mendengarnya. Saya akan segera mengajaknya.” Ucap Lapung Kura.
Keesokan harinya berangkatlah Lapung Kura dan Lapung Dare-dare menyeberangi sungai menggunakan perahu. Diam-diam, rupanya Lapung Sikkuyu telah menggunakan capitnya untuk melubangi perahu yang ditumpangi Lapung Dare-dare dan Lapung Kura. Karamlah perahu itu ditengah sungai. Karena tida k bisa berenang Lapung Dare-dare akhirnya menemui ajalnya di tengah sungai, sedangkan Lapung Kura, tetap selamat karena ia mampu berenang.
Kini Lapung Kura bisa hidup tenang tanpa khwatir lagi untuk dicurangi oleh Lapung Dare-dare.

Selasa, 03 Mei 2011

Kucing dan manusia



Kucing Saja Pakai Jilbab

“ Ayuk ikut aku saja, kita cari sasaran kali ini! ”, timpal Jeny, si kucing yang selalu gegenitan bila melihat kucing cowok mendekatinya.
“emang mau ke mana Jen?”, Tanya si Tety dibarengi muka lugunya yang masih bergaransi itu.
“Aku mau chating ach, cari cowok, cari cowok..hehe”, Jeny semakin terlihat genit kali ini. Ekornya dikibas-kibaskan ke kanan dan ke kiri.
Duh, ini dia waktunya. Akhirnya perselancaran di “DUMAY” mendapatkan sasaran juga. Si Jery, kucing tampan yang dapat meluluhkan kegengsian si Jeny. Tanpa banyak kata rayuan gombal, si Jeny memberikan lampu hijau kepada Jery. Keduanya larut dalam hubungan cinta kilat yang semakin lama semakin melekat erat. Bahkan hubungan mereka sudah sampai pada hubungan yang dilarang oleh Agama. Romansa cinta kilat membuat mereka melupakan adat istiadat nenek leluhurnya.
pertemuan singkat antara Jeny dan Jery
pertemuan singkat antara Jeny dan Jery
kencan singkat
kencan singkat
***
Tidak cukup sampai di sini, kali ini si Jeny masih suka berselancar ria di “ DUMAY”. Sasaran yang berbeda jenis sukupun tak jadi masalah baginya. Dugi, anjing hitam mulus yang mempunyai tabiat buruk, suka gonta ganti pasangan.
***
Jery sangat marah ketika mendengar berita perselingukuhan kekasihnya.
Cemburu !!!
Prustasi !!!.
Merusak apapun yang ada di depan matanya dan sampai-sampai mabok segala. Ihhhhh…..
***
Dia menyewa anak buah untuk melumpuhkan saingannya si Dugi. Dan, akhirnya rencana itu terlaksana juga.
Gyubraaaakkkk!!!!
Dengan menggunakan jepretan karet gelang,  yang diluncurkan tanpa ampun bertubi-tubi oleh dua anak buah Jery, sudah dapat membuat si Dugi lari sana-sini, kapok mendekati Jeny.
***
Si Dugi mati selang beberapa hari. Perasaan senang Jery-pun tak bertahan lama. Ternyata pihak kepolisian dari istana kucing mengetahui siapa yang membuat onar ini. Dua anak buah Jery tertangkap dan menikmati “perumahan sementara”.
***
Si Jeny merasakan sedih yang luar biasa ketika itu. Kematian si Dugi membuatnya berfikir panjang tentang petualangan hidupnya selama ini. Ternyata si Jery yang tampan belum bisa membuatnya bahagia. Dan dia baru tahu kalau si Jery yang dia banggakan ternyata sudah beristri.
***
“ Sebel sebel sebel!!!”.
“Dua-duanya bukan jatahku”.
“huh!!!”.
“Terus siapa yang akan menjadi pasangan yang setia untukku?”, Jeny menggerutu akan nasib sial yang menimpanya. Teman lama Jeny, si Tety yang terkenal lugu dan alim menasihatinya. Disarankannya si Jeny untuk merubah sikapnya lebih baik lagi. Jeny manut saja.
Jilbab lebar kini menjadi identitas baru bagi si Jeny. Tak ada lagi kongkow-kongkow di “DUMAY ” seperti dulu lagi.
“Semua harus berubah”, ucap Tety kepada Jeny.
Dan ternyata Tuhan telah membuat rencana indah bagi si Jeny. Seorang kucing dewasa tampan datang melamarnya.
bulan madu ala Titanic si Jeny dengan kekasih halalnya
bulan madu ala Titanic si Jeny dengan kekasih halalnya

Kucing Jilbab


Bismillahirrohmanirrohiim.

Saya melihat gambar ini tersenyum-senyum sendiri. Meskipun bukan maksud untuk menyindir para muslimah yg belum mau berjilbab. Tapi niat si pembuat ulang sepertinya baik, meskipun bahasanya harus di edit lagi. Saya ga bisa ngeditnya, krn belum punya ilmunya.

Semoga bisa menyemangati yg belum berjilbab untuk mau berjilbab dan mengistiqomahkan yg sudah berjilbab.

Oh iya, berjilbabnya jgn tiru kucing ini, krn telinga si kucing masih kelihatan,padahal telinga masuk kategori aurat. Terus dari segi bahasa amar ma'ruf nahyi munkar pun sangat tidk santun. Harap maklum, namanya juga KUCINgG.

Selamat menikmati inspiras ini.

IDOLA CILIK

























 










3 Besar Idola Cilik 2 Bertabur Bintang !

        Idola vs Idola! Jadi tema Pentas Idola Cilik 2, para jagoan kecil dari Idola Cilik 2 akan menguji bakatnya dengan para idola mereka. Ada Rio Febrian, Ian Kasela, Rossa hingga Wali Band akan ikut tampil menemani penampilan bocah-bocah berbakat ini di atas Pentas Idola Cilik 2. Mengaku excited, Patton berduet dengan idolanya Rio Febrian berjanji akan melatih vokalnya dengan sebaik mungkin agar tidak kalah bagus saat tampil berdua dengan penyanyi yang sangat dikaguminya itu.  Sementara Debo berduet dengan Ian Kasela dan Rahmi akan beradu vokal dengan Rossa. Mereka semua berjanji akan berusaha dua kali lebih keras agar bisa tampil sebaik idola mereka.  Selain itu, mereka juga akan berduet dengan Wali Band membawakan lagu-lagu yang sudah populer di telinga masyarakat. Patton, Rahmi dan Debo memiliki karakter vokal dan penampilan di atas panggung yang berbeda-beda. Dinamika vokal mereka juga berada dalam range yang berbeda. Memilih siapa diantara mereka bertiga yang akan maju ke babak grand final bukanlah suatu yang mudah. Masing-masing peserta memiliki pendukung yang sama kuat.

 Rahmi yang mendapat dukungan penuh dari para penggemar di kampung halamannya, Banda Aceh, bahkan Ibu Walikota Banda Aceh, Titik Mawardi, terlihat beberapa kali hadir di Studio 4 RCTI untuk memberi dukungan langsung pada finalis perempuan satu-satunya yang tersisa di Pentas Idola Cilik 2 ini.  Ketika ditanya siapa yang diunggulkan untuk masuk ke babak grandfinal semua komentator kompak menjawab sulit. Tiap finalis dianggap memiliki kekuatan yang sama rata. “Tidak seperti Idola Cilik 1 yang dari awal pun dapat dilihat yang memiliki karakter vokal paling kuat diantara yang lainnya adalah Kiki dan Angel. Idola Cilik 2 ini semuanya bagus dan rata-rata memiliki warna vokal sendiri, sehingga sulit untuk dilihat siapa yang lebih unggul,” terang Mama Ira. Ketiga finalis Idola Cilik 2 ini kemarin, Rabu (11/03/09), menyempatkan diri untuk bagi-bagi sembako bersama RCTI Peduli ke wilayah Johar Baru, Jakarta Pusat. Kehadiran mereka disambut antusias masyarakat yang sebagian besar anak-anak dan ibu rumah tangga. Mereka bertiga tampil membawakan lagu Kepompong di hadapan puluhan warga RW 06 dan RW 07 Kelurahan Johar Baru ini. Minggu ini menjadi babak penentuan akhir Pentas Idola Cilik 2 sebelum memasuki grandfinal pada 21 Maret mendatang. Saksikan juga Rapor Idola Cilik 2 pada Minggu (15/03/09) yang akan ikut dimeriahkan oleh kehadiran RAN dan Bonus Band!

Profil Finalis Idola Cilik RCTI

Berikut ini adalah profil finalis idola cilik RCTI, sebanyak 16 finalis. Sampai dengan hari Minggu (13/04/2008) kemarin, sudah ada 3 orang finalis yang tinggal kelas, yaitu Osa (tinggal kelas pada 30 Maret 2008), Iyan (tinggal kelas pada 6 April 2008), dan Riko (tinggal kelas pada 13 April 2008).

Baca selanjutnya untuk melihat profil finalis idolamu… ;;)

Siti
Siti Nur Qomaria (Surabaya)
Gadis cilik berusia 12 tahun yang berasal dari Surabaya ini adalah gadis pemberani yang terbiasa dengan hidup yang keras. Gadis yang biasa dipanggil Siti ini bercita-cita menjadi petinju wanita, alasannya karena ia tidak ingin diremehkan oleh laki-laki dan punya keahlian dalam membela diri apabila ada yang ingin menyakiti dirinya. Selain itu, dengan bertinju ia akan mendapatkan uang untuk hidup. Siti adalah anak kelima dari delapan bersaudara, ayahnya adalah seorang sopir cadangan dan ibunya adalah seorang buruh cuci yang juga penjual barang rongsokan. Siti mempunyai kenangan sedih tentang adiknya yang hilang di terminal bus. Ia selalu menangis apabila mengingat kejadian itu. Berlatar belakang hidup yang keras membuat Siti menjadi gadis cilik yang bersemangat untuk selalu menggali bakat dalam dirinya. Untuk tampil dalam program acara Idola Cilik ini, Siti rela berdandan lebih feminin agar maksimal dalam setiap penampilannya diatas panggung.
Sion
Raja Sion Nayambaton (Jakarta)
Anak yang berasal dari keluarga berdarah batak ini biasa dipanggil dengan nama Sion. Sion adalah anak berusia 12 tahun yang mempunyai bakat dalam menyanyi. Bersama adik-adiknya, Sion telah memiliki trio dengan teknik menyanyi yang sudah membagi-bagi suara. Dari enam bersaudara, Sion adalah anak yang paling cakap dan percaya diri masuk dalam acara Idola Cilik. Dalam penampilannya, Sion didukung oleh keluarga yang kompak memakai pakaian berwarna hijau.
Angel
Angelica Martha Pieter (Jakarta)
Gadis cilik berusia 10 tahun ini adalah kontestan yang memiliki suara paling bagus dibandingkan kontestan lainnya. Gadis cilik yang biasa dipanggil Angel ini adalah gadis cilik penuh talenta dan bakat dalam bernyanyi, ayahnya adalah seorang pengusaha budidaya mutiara (pengekspor ke Jepang) dan ibunya mempunyai sebuah butik batik di JW Marriot. Gadis cilik berbadan bongsor ini sering mengisi pada acara off air dan mengikuti lomba menyanyi Asian Choir. Sebagai kontestan yang bersuara paling bagus diantara yang lainnya, Angel didukung oleh penggemarnya yang selalu kompak berbaju biru.
Osa
Rosalin Abhi Prawesti (Blitar)
Gadis cilik asal Blitar berusia 8 tahun ini adalah seorang gadis yang dengan perangai yang sangat halus dan sopan khas Jawa Timur. Ayahnya adalah seorang kepala dusun dan ibunya adalah penjual pakaian. Gadis cilik yang biasa dipanggil Osa ini berbakat dalam menyanyikan lagu campur sari karena ayanya pun suka menyanyi campur sari, selain itu ia adalah anak yang berprestasi di sekolahnya.
TINGGAL KELAS 30 maret 2008
Nur Wahid Hidayat (Surabaya)
Anak laki-laki berusia 10 tahun asal Surabaya ini, biasa dipanggil Dayat. Walaupun Dayat adalah anak bungsu, tetapi Dayat bukanlah anak yang manja. Setiap hari sehabis pulang sekolah ia selalu ke sanggar alang-alang untuk latihan bernyanyi. Ayahnya bekerja sebagai tukang becak dan ibunya adalah ibu rumah tangga. Dayat sangat dekat dengan ibunya, alasannya karena ibunya tidak pernah memarahinya. Dayat sangat menyukai grup band Ungu, karena hal itulah maka dalam setiap penampilannya Dayat selalu berdandan seperti Pasha.
Gabriel
Gabriel Stevent Damanik (Batam)
Dewasa, gentleman dan pekerja keras adalah sifat-sifat yang dimiliki oleh anak berusia 10 tahun yang biasa dipanggil Gabriel ini. Ayahnya adalah seorang calo paspor dan ibunya adalah ibu rumah tangga. Anak laki-laki asal Batam ini sangat menyayangi adiknya karena adiknya memiliki perbedaan umur yang cukup jauh dengannya. Sifatnya yang suka bekerja keras untuk mendapatkan keinginannya itulah yang membawa Gabriel pergi ke Jakarta untuk pertama kalinya demi mengikuti Idola Cilik. Dibalik semua sifat-sifat kedewasaanya ternyata Gabriel tetaplah seorang anak kecil yang masih suka disuapin oleh ibunya saat makan dan masih suka mengisap jempol ketika tidur.
Sivia
Sivia Azizah (Jakarta)
Cantik dan sering muncul dalam iklan-iklan televisi, walaupun begitu ia tetap berkeinginan untuk lebih berkecimpung dalam dunia tarik suara. Sivia azizah adalah gadis cilik berusia 11 tahun yang mempunyai banyak pengalaman dalam bernyanyi. Gadis cilik yang biasa dipanggil Via ini pernah bernyanyi sebagai choir children untuk tampil bersama Sadao Watanabe pada acara Java Jazz dan berduet dengan Donni ADA band. Via ingin mencoba menyanyi diatas panggung karena ingin mendapat banyak pengalaman dan ilmu dari guru-guru di Idola Cilik.
“aku ingin menambah ilmu pengetahuan dan pengalamanku di Idola Cilik, terus aku ingin dikenal banyak orang”.
Riko
Riko Anggara (Jakarta)
Hidup sebagai anak yatim piatu tidak menyurutkan semangat anak laki-laki ini untuk mencapai cita-citanya. Anak yang sejak kecil tinggal bersama neneknya ini berusia 11 tahun dan biasa dipanggil Riko. Kakeknya berada di Palembang, bekerja sebagai tukang ngebor jalanan. Untuk hidup ia dan neneknya bergantung dari penghasilan sang kakek. Walaupun mendapatkan uang santunan yatim piatu sebesar Rp.50.000,- Riko selalu berusaha untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Ia pernah mengamen namun sudah kapok karena pernah dikejar kamtib. Tujuan Riko mengikuti Idola Cilik ini adalah supaya ia bisa membantu neneknya dan mempunyai penghasilan sendiri.
“aku sangat ingin membuat nenek bangga sama aku. Aku juga ingin membantu teman-teman anak jalanan yang senasib denganku. Untuk ke depannya aku ingin bisa bernyanyi lebih bagus dan lebih jelas lagi.” TINGGAL KELAS: 13 April 2008
Irva
Fauzia Irva (Bandung)
Semangatnya dalam bernyanyi sesuai dengan ukuran tubuhnya yang subur. Gadis cilik berusia 11 tahun asal Bandung ini biasa dipanggil Irva. Keseriusannya dalam bidang menyanyi ditunjukkannya dengan belajar menyanyi secara otodidak. Gadis cilik yang hidup sederhana ini sangat disayangi oleh ayahnya yang selalu mengantarnya saat tampil di Idola Cilik. Bahkan saking besarnya cinta pada Irva, ayahnya rela bolos kerja setiap kali Irva tampil keatas panggung. Sampai-sampai ayahnya rela pindah kerja dari Bandung ke Jakarta hanya untuk mendukung Irva yang sedang tampil dalam acara Idola Cilik. Oleh karena itu, Irva sangat ingin membuat ayahnya bangga karena sebelumnya, sang ayah tidak mendukung Irva dalam bernyanyi. Untuk membantu pemasukkan keluarga, ibunya membuka warung kelontong dirumahnya.
Goldi
Goldi Sena Prabowo (Malang)
Bertempat tinggal jauh di daerah pegunungan tidak menghalangi niatnya untuk dapat mendapatkan formulir Idola Cilik. Anak laki-laki berusia 11 tahun berasal dari Malang ini yang biasa dipanggil Goldi, harus turun gunung untuk mendapatkan koran untuk pendaftaran Idola Cilik. Namun sesampainya di kota terdekat, Koran yang ia cari telah habis sehingga ia pun memaksa ayahnya untuk mendapatkan formulir pedaftaran dari website, namun apa daya didaerahnya sinyal telepon selular sangat lemah. Goldi tidak menyerah dan meminta bantuan saudaranya untuk mendaftarkan dirinya dalam audisi Idola Cilik di Surabaya, namun itu pun masih menemui kendala lagi yaitu transportasi. Akhirnya keluarganya sampai meminjam mobil dan berhutang uang bensin untuk membantu Goldi mencapai tempat audisi. Keinginannya sangat besar untuk bisa naik pesawat terbang, tetapi ada lagi keinginannya yang lebih besar yaitu ia ingin disunat.
Septian
Septian Putra Manuel (Surabaya)
Anak laki-laki berusia 12 tahun berasal dari Surabaya yang biasa dipanggil Septian ini adalah anak yang pemalu. Namun tidak disangka anak yang pemalu ini adalah anak yang sangat berbakat dalam hal menyanyi. Septian adalah anak yang mempunyai banyak pengalaman sebagai juara I dalam lomba-lomba menyanyi di daerah asalnya. Septian juga sering menyanyi untuk acara-acara pernikahan. Hal ini disebabkan karena ia berasal dari keluarga yang suka menyanyi. Ayahnya bekerja di Semarang, sementara ia tinggal bersama ibunya di Surabaya. Keinginannya dalam mengikuti Idola Cilik adalah untuk mengembangkan bakat menyanyi yang dimilikinya dan dapat lebih membuatnya percaya diri.
Iyan
Iyan Kusnandiyansyah (Jakarta)
Anak laki-laki berusia 9 tahun ini adalah penyuka musik dangdut. Setiap hari ia berada di sanggar sekam dengan ibu yayasan dan berlatih menyanyi dan berjoged dangdut. Penggemar Inul Daratista ini biasa dipanggil Iyan sehari-harinya. Kedua orang tuanya sudah bercerai. Ayahnya bekerja sebagai orang yang memandikan jenazah di rumah sakit St. Carolus Jakarta dan ibunya adalah seorang pelayan di kafe. Tujuannya dalam mengikuti Idola Cilik adalah karena Iyan sangat ingin membuat ibunya bangga dan ingin dapat berbagi dengan teman-temannya yang berada di jalanan.
TINGGAL KELAS: 06 April 2008.
Sila
Ashila Zahrantiara (Banten)
Gadis cantik berusia 11 tahun asal Banten ini mempunyai nama panggilan Shilla. Shilla adalah gadis cilik yang mempunyai banyak pengalaman di dunia entertainment. Wajahnya sering muncul di televisi untuk acara anak-anak dan iklan. Pamannya adalah bupati Tangerang dan kedua orang tuanya adalah dokter di RS. Pondok Indah. Shilla pun bercita-cita menjadi dokter seperti kedua orang tuanya. Gadis cilik ini sangat mengidolakan Tompi karena prestasinya yang bisa berhasil di dunia hiburan serta sukses sebagai seorang dokter bedah.
Ify
Alyssa Saufika Umari (Banten)
Gadis cilik berusia 11 tahun ini sudah tidak asing lagi kepada dunia hiburan di tanah air. Gadis cilik asal Banten yang biasa dipanggil Ify ini mempunyai ibu yang bekerja sebagai pembaca berita di TVRI. Ify adalah cucu dari Farida Pasya yaitu seorang aktris pemeran Nenek Lampir pada era 80 an. Ify tampil di Idola Cilik dengan didukung oleh penggemarnya yang kompak berpakaian warna biru.
Zahra
Zahra Damarvia (Jakarta)
Gadis cilik berusia 11 tahun ini adalah anak dengan bakat yang luar biasa. Dengan talenta yang baik di berbagai bidang maka ia tampil di Idola Cilik. Gadis Cilik yang biasa dipanggil Zahra ini mahir bernyanyi dan menari. Salah satu tarian yang mahir ia lakukan adalah tari saman dan ia bisa menyanyi sinden sunda. Ia pun juga suka menciptakan lirik dan lagu sendiri. Selain di bidang hiburan, Zahra adalah anak yang berbakat dalam bidang desain grafis. Zahra jago menggambar dan pintar dalam menulis karya ilmiah berbahasa Inggris.
Kiki
Rizky P. Egeten (Manado)
Anak laki-laki asal Manado berusia 11 tahun ini adalah anak yang sangat berbakat dalam bidang menyanyi. Biasa dipanggil Kiki, ia berangkat ke Jakarta untuk mengikuti Idola Cilik dengan dibiayai oleh sanggar tempat ia belajar menyanyi. Ayah Kiki pernah mengalami kecelakaan yang mengakibatkan wajahnya terluka parah dan kehilangan satu tangan. Walaupun dari kecil Kiki tidak pernah melihat wajah asli ayahnya, Kiki tidak pernah merasa malu dengan keadaan fisik ayahnya yang cacat, karena selama ini yang mengajarinya menyanyi adalah ayahnya yang sudah tidak bisa bekerja lagi. Ibunya adalah seorang karyawan toko. Tujuannya mengikuti Idola Cilik adalah ingin membantu ekonomi keluarganya dan membuat kedua orang tuanya bangga akan bakat yang dimilikinya.

Alyssa Saufika Umari


Gadis cilik berusia 11 tahun ini sudah tidak asing lagi kepada dunia hiburan di tanah air. Gadis cilik asal Banten yang biasa dipanggil Ify ini mempunyai ibu yang bekerja sebagai pembaca berita di TVRI. Ify adalah cucu dari Farida Pasya yaitu seorang aktris pemeran Nenek Lampir pada era 80 an. Ify tampil di Idola Cilik dengan didukung oleh penggemarnya yang kompak berpakaian warna biru.

Rahmi


Duta Aceh di pentas Idola Cilik 2 RCTI, Rahmi Amalia semakin memukau. Tampil lewat beberapa tembang di babak empat besar, Sabtu (7/3) siang, Rahmi mampu memberikan yang terbaik untuk Aceh dan anak-anak Indonesia. Anak nelayan ini mengharapkan dukungan masyarakat Aceh pada penampilannya sore ini, untuk bisa lolos ke tiga besar Idola Cilik.
Kemarin, Rahmi menyanyikan tembang anyer miliknya Melly Gueslow feat Krisdayanti dengan judul Cinta saat tampil sendiri. Berduet dengan Debo, lantunan suara merdu Rahmi semakin menggema ketika menyanyikan lagu Bahasa Kalbu miliknya Titi DJ.
Rahmi kemudian membawakan lagu bertajuk Kasih Putih saat tampil bersama Obit. Tampil dengan penuh percaya diri, gadis manis yang masih duduk di bangku SMP itu juga tampil bersama Paton dengan membawakan lagu Mengejar Matahari miliknya Ari Lasso. Alunan suara Rahmi mampu menghipnotis penonton di studio dan jutaan pemirsa RCTI.
Tak hanya penonton, penampilan gadis kelahiran tahun 1996 yang begitu matang dari minggu ke minggu itu membuat tim penilai yang terdiri dari Mama Ira (Ira Maya Sopha), Kak Ray (vokalis Nineball), Oom Dave (Dave Hendrik), Kak Winda (Winda Viska), terpukau.
“Perkembangan kualitas vokal Rahmi semakin lama bertambah baik. Pesannya mama selalu menggali lebih dalam lagi,” tutur Mama Ira.
Kehadiran Rahmi di Pentas Idola Cilik 2 memang telah memberikan yang terbaik untuk Aceh. Paling tidak, kesuksesan Rahmi akan memotivasi anak-anak Aceh lainnya untuk berkreasi dan berprestasi.
M Ali Bardan, ayah Rahmi yang mendampingnya di ajang pencari bakat itu, mengharapkan iringan doa seluruh masyarakat Aceh agar langkah Rahmi semakin berkibar di Pentas Idola Cilik 2. “Rahmi sangat mengharapkan dukungan SMS dari masyarakat Aceh, sehingga dia bisa melangkah ke babak tiga besar, pekan depan,” ujar nelayan pencari ikan hiu ini yang dihubungi Harian Aceh, tadi malam.
Minggu (8/3) sore ini, Rahmi akan kembali tampil berduet dengan Melly Goeslow dengan membawakan dua tembang, masing-masing I Just Wanna Say I Love You dan Bunda. Tanpa dukungan dari masyarakat Aceh, keinginan Rahmi untuk menjadi idola baru akan pupus.

Sivia Azizah, Salah Satu Finalis Idola Cilik


Sivia Azizah, atau yang biasa dipanggil dengan nama Sivia atau Via, adalah salah satu dari sederetan finalis di Idola Cilik yang disponsori oleh RCTI.
Cantik dan sering muncul dalam iklan-iklan televisi, walaupun begitu ia tetap berkeinginan untuk lebih berkecimpung dalam dunia tarik suara. Sivia Azizah adalah gadis cilik berusia 11 tahun yang mempunyai banyak pengalaman dalam bernyanyi. Gadis cilik ini pernah bernyanyi sebagai choir children untuk tampil bersama Sadao Watanabe pada acara Java Jazz dan berduet dengan Donni Ada Band. Via ingin mencoba menyanyi di atas panggung karena ingin mendapat banyak pengalaman dan ilmu dari guru-guru di Idola Cilik.
Sivia ingin memperdalam hobinya di dalam dunia tarik suara. “Aku ingin menambah ilmu pengetahuan dan pengalamanku di Idola Cilik, terus aku ingin dikenal banyak orang,” begitu kata gadis cilik yang sekarang duduk di kelas 6 Sekolah Dasar Global Islamic School yang terletak di Jakarta Timur.

OBIET


Si tenangmenghanyutkan itulah julukan untuk sang finalis asal kota jogyakarta ini.
obiet finalis idola cilik 2 ini telah sampai tahap 6 besar pentas idola cilik 2.
setiap penampilannya begitu di tunggu-tunggu oleh semua para pecinta idola cilik.
tidak sedikit yang memprediksikan kalau obiet akan menjadi sang jawara di pentas idola cilik 2 ini, banyak yang berkomentar, setiap lagu yang di nyanyikan obiet akan terasa nyaman dan begitu nikmat di dengar.


di penampilan 9 besar obiet tampil membawakan lagu bunga jiwa (yovi & the nuno)
tidak jauh berdeba dengan penampilan-penampilan sebelumnya, obiet selalu mencuri perhatian semua penonton yang hadir di studio,
obiet selalu tampil maksimal dalam setiap penampilannya dengan ciri khas suara lembutnya dia telah meberikan warna baru bagi anak-anak indonesia.

setelah lolos ke 8 besar idola cilik 2 obiet kembali di tuntut untuk tampil bagus agar bisa lolos ke dalam 7 besar pentas idola cilik 2.
di penampilan 8 besar ini obiet tampil dengan lagu selamat pagi (Ran).
di penampilannya ini obiet mengulang lagu waktu 11 besar karena dia tidak tampil pada saat itu (sakit).
pada penampilannya di 8 besar obiet tampil menjadi finalis terakhir yang tampil,
dan di penampilannya itu obiet mampu menutup pentas dengan lagu dan suaranya yang sangat memesona.
lagu tersebut di nyanyikan obiet begitu sangat atraktif,  di iringi dance terlihat padu dengan lagu tersebut.
dengan penampilannya itu obiet mampu lolos ke dalam 7 besar pentas idola cilik setelah irsyad finalis asal kota padang tersisih karena mendapat polling sms terendah.

satu minggu berganti obiet kembali tampil di pentas 7 besar diola cilik 2.
di penampilannya kali ini obiet tampil dengan lagu masih ada (Elo).
di penampilan ini lagi-lagi obiet mendapat sanjungan dari semua komentator,
tidak salah jika komentator memberikan nilai plus untuk setiap penampilannya,
namun saat pembagian rapor bayangan obiet harus mendapat rapor merah, iapun di berikan kesempatan untuk tampil kembali,
setelah pembagian rapor akhir obiet mendapatkan rapor biru yang membuatnya lolos untuk tampil di 6 besar pentas idola cilik 2.
dan abner finalis asal kota manado harus terhenti langkahnya karena mendapatkan rapor merah atau sms terendah.

Senin, 02 Mei 2011

DORAEMON